والنظرية الرتبوية اإلسالمية ادلستمد من الكتاب والسنة- أي منتشريع اإلسال م الكلي للوجود اإلنساين وعال قا ته با خلا لق والكوان واحلياة...

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "والنظرية الرتبوية اإلسالمية ادلستمد من الكتاب والسنة- أي منتشريع اإلسال م الكلي للوجود اإلنساين وعال قا ته با خلا لق والكوان واحلياة..."

Sucianty Tedjo
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam ialah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniah, menumbuhkan hubungan yang harmonis setiap pribadi dengan Allah, manusia, dan alam semesta. 1 والنظرية الرتبوية اإلسالمية ادلستمد من الكتاب والسنة- أي منتشريع اإلسال م الكلي للوجود اإلنساين وعال قا ته با خلا لق والكوان واحلياة... pendidikan Islam berdasarkan dari kitab al-qur an dan as- Sunnah yaitu bertujuan untuk menjalin hubungan antar manusia dan hubungannya dengan pencipta dan seluruh kehidupan. 2 Allah telah menciptakan potensi lahir dan batin, fisik dan nonfisik pada diri seorang. Potensi fisik adalah tubuh jasmaniah manusia yang berwujud nyata yang dikembangkan menjadi manusia yang sehat, segar, dan tegar. Potensi nonfisik manusia, berupa akal, qalb, nafs, dan ruh. Potensi ini masing-masing memiliki bidangnya sendiri-sendiri. Akal untuk berfikir, qalb untuk merasa, nafs untuk mendorong, ruh sumber kehidupan 1 Haidar Putra Daulay dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam dalam Mencerdaskan Bangsa, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), hlm Masduki dan Muhammad Hadi Masruri, Ilmu Tarbiyatul Islam, (Malang: UIN-Maliki Press, 2011), hlm 5. 1

2 manusia. Kesemua potensi ini harus dididik agar aktif melahirkan kontribusi bagi pencapaian kemaslahatan manusia. 3 Pendidikan agama adalah salah satu hak dari peserta didik yang tertera dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 12 ayat (1). Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak : a. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama. 4 Dalam operasionalnya pendidikan agama di seko lah-sekolah umum di atur oleh Menteri Agama dengan Menteri Pendidikan Nasional di Sekolah-sekolah Negeri mulai dari tingkat pendidikan dasar dan menengah, sampai pendidikan tinggi. 5 Allah menciptakan umat- Nya dengan berbagai macam bentuk fisik yang berbeda-beda, tidak ada ciptaan-nya yang sempurna di dunia ini kecuali Muhammad SAW. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan yang saling melengkapi, walau terkadang manusia menganggap hal tersebut sebagai musibah yang sulit di terima dan sangat memalukan. Namun pada hakikatnya semua yang telah diberikan oleh Allah harus senantiasa kita syukuri adanya, tanpa kita sadari bahwa kekurangan yang ada juga di lengkapi dengan kelebihan 3 Haidar Putra Daulay dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam dalam Mencerdaskan Bangsa..., hlm Undang -undang Nomor 20 Tahun 2003,Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12 ayat (1) 5 Haidar Putra Daulay dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam dalam Mencerdaskan Bangsa..., hlm

3 yang dimiliki masing-masing individu. Kita renungkan diluar sana terdapat seorang atlit renang juara dunia yang ternyata tidak memiliki tangan dan kaki, kekurangan tersebut tidak menjadi kendala untuk berprestasi dan melakukan hal yang bermanfaat untuk kita dan orang lain tentunya. Amanat hak atas pendidikan bagi penyandang kelainan atau ketunaan ditetapkan dalam Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 32 ayat (1), disebutkan bahwa : pendidikan khusus (pendidikan luar biasa) merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial. 6 Ketetapan Undang-undang No.20 Tahun 2003 tersebut bagi anak penyandang kelainan sangat berarti karena memberi landasan yang kuat bahwa anak berkelainan perlu memeroleh kesempatan yang sama sebagaimana yang diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal pendidikan dan pengajaran. 7 Pada pendidikan luar biasa terdapat beberapa kelas yang sesuai dengan kelainan yang dimiliki oleh masing-masing anak, salah satunya adalah Anak berkelainan penglihatan (tunanetra). Kehadiran anak tunanetra tidak mengenal sekat, bangsa, agama, 6 Undang -undang Nomor 20 Tahun 2003,Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 32 ayat (1). 7 Mohammad Efendi, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 1. 3

4 golongan, ras atau status. Mereka hadir tanpa harus memberikan tanda-tanda khusus sebagaimana layaknya fenomena alam lainnya. Di dalam surah ke:43,az-zukkruf ayat 32 Allah berfirman: أ م ه ي ق س ممون ر ح ت ر ب ك ن من ق س م ن ا ب ي ن مم م ع يش ت مم ف أل ح ي و ة أدل ه ي ا و ر ف ع ن ا ب ع ض هم م ف و ق ب ع ض د ر ج ت ل ي ت خ ذ ب ع مضهم ب ع ض ا م س ر ي و ر ح مت ر ب ك خ ي م م ا ي م معون ٢٣ 32. Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. 8 Penggunaan semua fungsi indra maupun fungsi motorik sebagai eksplorasi terhadap lingkungan sekitar memilik peranan yang sangat penting. Namun, diantara panca indra yang dimiliki manusia, indra penglihatan menjadi indra terdepan, disamping fungsi organ fisik yang lain mempunyai kontribusi yang sangat berarti. 9 Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk fisik seorang muslim, namun Allah melihat hati dan perbuatannya. Hal ini dinyatakan juga dalam salah satu al-hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yaitu: إ ن الل ه ال ي ن ظ ر إ ل ص و ر ك م و أ م و ال ك م و ل ك ن ي ن ظ ر إ ل ق ل وب ك م و أ ع م ال ك م 8 Departemen Agama RI,Al-Qur an dan Tafsirnya Jilid IX, (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), hlm Mohammad Efendi, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan..., hlm

5 Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk dan harta kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati dan perbuatan kalian HR. Muslim. 10 Dalam proses belajar mengajar terutama pembelajaran Pendidikan Agama Islam masih terdapat banyak problematika (permasalahan) dalam penyampaian dan penerimaan materi yang disampaikan. Dimana kemampuan siswa yang sulit untuk menerima pelajaran, misalkan pembelajaran melihat, mendengar dan melafalkan ayat al-qur an, bacaan shalat, do a-do a keseharian ataupun yang lainnya. Pada penelitian ini akan di paparkan mengenai pembelajaran PAI pada anak berkebutuhan khusus yang terfokus pada anak tunanetra, di mana dalam pembelajarannya terdapat perbedaan dengan anak normal lainnya yang dapat menerima pembelajaran dengan melihat objek dan pusat pembelajaran yang disampaikan. Misalnya jika pada anak normal dalam pembelajaran salat dapat melihat bagaimana gerakan salat yang di lakukan sesuai dengan bacaan pada gerakan yang dilakukan, maka dalam pembelajaran anak tunanetra menggunakan metode yang berbeda dalam penyampaiannya, sehingga apa yang di sampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh peserta didik tersebut. Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam di SDLB Negeri Semarang selain terdapat problematika 10 Al-Imam Abi Husain Muslim bin al-hajjaj, Sahih Muslim, (Kairo: Dar Ibnu Al Haitam, 2001), h

6 pada pelaksanaan pembelajaran, juga terdapat problematika pada manajemen kelas dimana jenjang pendidikan SD dari kelas satu hingga kelas enam dijadikan satu. Pelaksanaannya dijadikan satu ruangan dan pada jam yang sama, begitu pula dengan materi yang diajarkan. Setiap siswa menyesuaikan dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan jenjangnya, misalnya jenjang SD hanya mengikuti pada saat penyampaiannya dengan metode nyanyian. Hal tersebut dikarenakan minimnya SDM guru PAI yang ada pada sekolah tersebut, sehingga untuk mengefektifkan pembelajaran dijadikan satu kelas. Peneliti mengambil jenjang SD dikarenakan jumlah siswa tunanetra paling banyak dibandingkan dengan jenjang yang lainnya. 11 Problematika tersebut menggugah peneliti untuk melaksanakan penelitian PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA DI SDLB NEGERI AJARAN 2015/2016. B. Rumusan Masalah SEMARANG TAHUN Berdasarkan latarbelakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran PAI pada peserta didik tunanetra di SDLB Negeri 2015/2016? Semarang Tahun ajaran 11 Hasil wawancara pra-riset dengan guru PAI Bp. Hasyim, hari Jum at, tanggal 12 Februari 2016, jam WIB di SDLBN Semarang. 6

7 2. Bagaimanakah problematika yang terjadi pada proses pembelajaran PAI pada peserta didik tunanetra di SDLB Negeri Semarang Tahun ajaran 2015/2016? 3. Bagaimanakah upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam mengatasi problematika pelaksanaan pembelajaran PAI pada peserta didik tunanetra di SDLB Negeri Semarang Tahun ajaran 2015/2016? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa-siswi tunanetra. Adapun tujuan khususnya dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Untuk mengetahui proses pembelajaran PAI pada peserta didik tunanetra di SDLB Negeri Semarang Tahun ajaran 2015/2016. b. Untuk mengetahui problematika yang terjadi pada proses pembelajaran PAI pada peserta didik tunanetra di SDLB Negeri Semarang Tahun ajaran 2015/2016. c. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam mengatasi problematika pelaksanaan pembelajaran PAI pada peserta didik tunanetra di SDLB Negeri Semarang Tahun ajaran 2015/

8 2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis, manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan pendidik khususnya, bahwa semua orang berhak mendapatkan pendidikan baik normal maupun yang berkebutuhan khusus. b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada pendidik dan masyarakat, sebaiknya kita senantiasa bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah kepada kita. Sesungguhnya setiap umat manusia memiliki kekurangan, karena tidak ada ciptaan- Nya yang sempurna, kecuali Rasulullah SAW. Dengan adanya hal tersebut maka kita lebih memperhatikan bagaimana cara pembelajaran untuk siswa yang berkebutuhan khusus terutama pada anak tunanetra. 8

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pada lembaga-lembaga pendidikan tersebut mata pelajaran agama

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pada lembaga-lembaga pendidikan tersebut mata pelajaran agama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk